LAPORAN LISTRIK DAN
ELETRONIKA OTOMOTIF
SISTEM STARTER
I.
Kompetensi
System Starter
II.
Sub
Kompetensi
1.
Membongkar dan merakit
unit starter
2.
Memeriksa dan
mengidentifikasi kondisi komponen-komponen system starter
3.
Menganalisa sumber
gangguan pada system starter
III.
Alat
dan Bahan
a.
Unit engine stand
T120SS
b.
Ampermeter Induksi 600A
c.
Amper-Voltmeter
d.
Avometer
e.
Tool box set
f.
Unit motor starter
IV.
Keselamatan
Kerja
1.
Menggunakan alat
praktikum sesuai dengan fungsinya
2.
Berhati-hati dalam
mengerjakan praktikum
3.
Melaksanakan praktikum
sesuai dengan prosedur kerja
4.
Menanyakan pada
instruktur apabila mengalami permasalahan kerja
5.
Hati-hati dalam
menghidupkan mesin
V.
Langkah
Kerja
1.
Mempelajari rangkaian
komponen system starter, sketsa dengan warna kabel sesuai dengan engine stand
yang menjadi obyek praktek
2.
Mencabut kabel tegangan
tinggi pada koil. Tempelkan amper induksi pada kabel dari baterai ke motor
starter, pasang voltmeter pada bateray lalu putar kunci kontak ke posisi start.
Membaca besar arus yang mengalir pada amper induksi dan drop voltage pada
bateray. Mencatat besar
arus dan tegangan.
3.
Melakukan pembongkaran
system starter
4.
Menentukan terminal
pada motor starter dan identifikasi nama komponen.
5.
Mempelajari kerja
solenoid starter dan periksa solenoid starter dengan menggunakan ohm meter
maupun dengan motor starter.
6.
Memeriksa pegas sikat
dan panjang sikat motor starter
7.
Memeriksa armature dari
putusnya lilitan, kebocoran lilitan, keausan komutator dan kedalaman lamel pada
komutator
8.
Memeriksa gigi pinion
dari keausan, fungsi one way clutch dan keausan antara poros armature dengan
bushing
9.
Mempelajari dan
memeriksa unit starter.
10. Merakit
kembali unit motor starter
I.
Cara
Kerja Sistem Starter
VIII.
Dampak Pada Motor Starter Apabila Bearing Armature Aus
Apabila bearing armature mengalami keausan
maka putaran armature tidak lagi stabil yang dapat berakibat semakin cepat
field coil habis begitu juga dengan field frame dengan armature itu sendiri
akan saling bergesekan.
IX.
Fungsi Armature Brake
Armature brake disini berfungsi untuk mengerem sisa putaran armature shaft setelah
pinion gear terlepas dari flywheel gear. Jenis pengereman armature ada dua
yaitu mechanical armature brake dan dynamic armature brake.
Pada jenis pengereman mechanical armature
brake pengereman dilakukan oleh spring yang pada umumnya terpasang dibagian
belakang rear end frame. Sedangkan
jenis dynamic amateru brake dengan menambah lilitan pada Field Coil,
dimana pada saat starting switch menutup medan elektromagnit yang terjadi pada
lilitan tambahan ini memperkuat medanmagnit dari field coil utama dan
pada saat
starting swotch
terbuka, kemagnitan yang terjadi pada field coil tambahan melawan medan
magnit dari field coil.
X.
Pertanyaan
a.
Jelaskan prinsip kerja
dan rangkaian sistim motor starter
Jawab :
Saat kunci kontak ON arus masuk keterminal 50 dan
hold in coil, pull in coil terjadi kemagnetan yang mendorong pinion gear ke fly
weel selain itu juga arus yang dari terminal 30 juga terhubung dengan terminal
C oleh plat kontak saat terjadinya kemagnetan pada hold in coil dan puul in
coil , dan terminal C memberikan arus ke filed coil dan sikat arematur yang
disitu terjadi perubahan energy listrik menjadi energy gerak
b.
Jelaskan dampak pada
motor starter apabila terjadi keausan pada bearing arematur
Jawab :
Factor
utama jika bearing terjadi keausan akan tersa berat jika distarter,jika terus
dipaksa batrai akan melemah
c.
Jelaskan arematur break
pada motor starter
Jawab :
XI.
Mengidentifikasi Gejala Yang Timbul
-
Mesin tidak hidup
o Tegangan
batrai lemah, terminal kotor,
o Solenoid
rusak
o Kabel
kendor,arematur terjadi hubungan singkat/terbakar
-
Mesin berputar lambat
o Tegangan
batrai lemah
o Terminal
kotor
o Brsh/sikat
terlalu pendek
o Komulator
bocor, field coil bocor
o Stelan
stud terlalu pendek
-
Motor berputar terus
walaupunkontak OFF
o Kerusakan
pada mekanisme kontak( kontak lengket)
o Terminal
30 dengan terminal 15 selenoid starter menempel terus karena terbakar(starter
terlalu lama)
Pluyer macet, pegas pengempbali lemah




Tidak ada komentar:
Posting Komentar